KHUTBAH JUMAT HARI IDUL FITRI 2018





Khutbah Jum’at 1 Syawal 1439 H
BATANG HARI  2018
Oleh : Ahmad Januarsyah,S.Sos

إِنَّ الحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أنْفُسِنَا وَسَيِّئاَتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِياً مُرْشِدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه، بَلَّغَ الرِّسَالَةَ، وَأدَّى الأمَانَةَ، وَنَصَحَ الأمَّة، وَجَاهَدَ فِى اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ حَتىَّ أتَاهُ اليَقِيْن. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسلم وَبَارك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدَ، وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهمْ بِإحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّينِ،
أمَّا بَعْدُ، فَياَ عِباَدَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ عَزَّ وَجَلَّ: يَا أيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوْا الله وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْداً يُصْلِحْ لَكُمْ أعْمَالَكُمْ وِيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله َوَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيْماً


Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah
            Marilah kita buat perjumpaan suci ini, di tempat dan waktu yang mulia ini, sebagai pemacu dan pemicu iman dan takwa kita kepada Allah. Sungguh iman dan takwa adalah sebaik-baik bekalan untuk menjalani kehidupan dunia ini, sebelum kelak kita menghadap Allah. Firman Allah:

{ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى }
"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa" (Al-Baqarah: 197)
Maka dari itu khotib berwasiat kepada kaum muslimin umumnya dan  kepada diri sendiri khususnya untuk meningkatkan ketakwaan kepada allah SWT dengan sebenarnya takwa.
Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah
Sebulan penuh kita telah menjalani shoum Romadhon beserta paket-paketnya, insya Allah kita lakukan dengan penuh kesabaran, ketenangan, ketekunan, keikhlasan, dan keimanan. Itu sebabnya hari ini kita berhak merayakan sebuah kemenangan, menjadi pribadi yang TAQWA, dan menjadi pribadi yang FITRAH.
Dan kalo kita perhatikan bahwa mempertahankan KEMENANGAN jauh lebih sulit dibandingkan dengan MENCAPAI KEMENANGAN itu. Banyak orang yang sudah menang lalu menjadi sombong, lupa diri, lupa berbagi, bahkan lupa jati diri.
Banyak orang berpikir Idul Fitri adalah puncak kemenangan kaum musilimin. Tahukah kita jika kita pun merasakan bahwa Idul Fitri adalah puncak, maka biasanya setelah PUNCAK yang hadir adalah TURUNAN. Itu sebabnya, betapa banyak kaum Muslimin yang Sudah berjuang 29/30 Hari di Bulan Ramadhan untuk meraih FITRAH, justru kembali kepada FITNAH. Selain TURUN kualitas amalnya, TURUN pula Kuantitas amal-amalnya.

Yang tadinya Sholat Malam Rutin, kini tak lagi Rajin. Yang Tadinya membaca Al-Quran penuh semangat, kini tak lagi antusias sebab dianggapnya sudah tamat. Yang tadinya Banyak sedekah dan berbagi, kini tak lagi sudi kecuali hanya sedikit sekali. Na’udzubillahi min dzalik, mudah-mudahan kita bukan yang termasuk itu, amiiinn.. kemenangan sejati adalah HANYA milik orang-orang yang bertaqwa, buka milik orang-orang yang tertawa ketika Ramadhan ditinggalkannya.


 Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu mendapatkan kemenangan.      )Q.S.An-Naba:31(

Ma’asyiral muslimina  rahimakumullah
وِللهِ الْحَمْدُ.   3x   اللهُ اَكْبَر
Sesuai dengan firman Allah dalam QS Al Baqoroh : 183, yang  intinya sebagai orang yang beriman agar melakukan puasa dibulan Romadlon yang bertujuan tiada lain adalah untuk meningkatkan martabat seorang Muslim menjadi Muttaqin. Sementara untuk mencapai drajat Muttaqin haruslah mengalami beberapa tahapan yaitu ada 5 tahap  yang terangkum dalam 5 M, yaitu : Muslim – Mukmin -  Muhsin – Mukhlis – Muttaqin.
1. Tahapan Yang pertama  Muslim
Yang dimaksud Muslim adalah orang baru dalam taraf berpasrah diri kepada Allah SWT dengan menjalankan kelima rukun Islam yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2. Tahapan Yang kedua Mukmin
keyakinan penuh terhadap Allah SWT berikut keyakinannya terhadap rukun-rukun iman yang keenam. Dan apa yang diamalkan, itulah yang diucapkan, dan apa yang diucapkan, itulah yang diyakini. Jadi antara keyakinan, ucapan, dan perbuatan menyatu.
3. Tahapan Yang ketiga Muhsin
Muhsin adalah orang mukmin yang senantiasa berbuat ihsan, berbuat baik, apa itu dalam hubungan dengan Allah SWT maupun dalam hubungannya dengan sesama makhluk.
Sebagaimana yang ditegaskan oleh sabda nabi :
اَلإِ حْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَ نَّكَ تَرَاهُ ، فَإنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ ، فإ نَّه يَرَاكَ.
Yang artinya ; “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat_Nya. Namun kalau tidak (karena tidak mungkin), Yakinlah bahwa Dia melihatmu “ (HR. Muslim).
Dengan hadits  ini kalo kita menyadari dan merasa bahwa gerak-gerik kita sedang dilihat dan dinilai, pasti akan berbuat sebaik mungkin. Apalagi diawasi dan dinilai Allah SWT.
4.Yang keempat Mukhlis
Mukhlis adalah orang yang muhsin, yang didalam perbuatan baik itu dilandasi karena Allah semata, bukan dengan niat lain. Orang yang bisa mencapai drajat inilah yang menurut al Qur’an surat Al Hijr ; 39 – 40 ditakuti syaetan, sehingga syaetantidak berani menggoda.
Yang artinya : 39.  Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka semuanya, 40.  Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis[1] di antara mereka". ( Al Hijr ; 39 - 40 )
5. Yang terakhir Muttaqin
Yaitu tujuan yang paling utama dalam menjalankan ibadah puasa, arti Muttaqin itu sendiri adalah orang mampu melaksanakan 4 M yang disebutkan diatas, yang dirangkum dalam suatu definisi :
اِمْتِثَالُ اَوَامِرِ اللهِ وَاجْتِنَابُ نَوَا هِيْهِ
“ Melaksanakan Perintah-perintah Allah dan Menjauhi larangan-larangan_Nya.”
Orang Taqwa iniah yang ditetapkan dalam al Qur’an surat Ali Imran ; 133 sebagai orang yang telah disediakan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (QS. Ali Imran :133)
    Itulah tujuan dari Puasa yaitu agar menjadi pribadi-pribadi yang berTakwa, melalui 5 M tahapan Puasa yang seperti dijelaskan diatas.

 Ma’asyiral muslimina rahimakumullah
وِللهِ الْحَمْدُ.   3x   اللهُ اَكْبَر
Disamping meningkatkan drajat seseorang   pada manzilah atau kedudukan Taqwa / Muttaqin, tujuan puasa juga sebagai salah satu cara untuk menghindarkan diri dari godaan syaetan sebagaimana sabda Rasulullah SAW ;
إنَّ الشَّيْطَانَ لَيَخْرِي مِنْ اِبْنِ آدَمَ مَخْرَي الدَّمِ فَضَيِّقُوْا مَخَارِيْهِ بِالْجُوْ عِ
Yang artinya : “ Nabi SAW bersabda , Sesungguhnya Syetan itu bergerak dalam diri anak keturunan Adam melalui aliran darah, maka persempitlah saluran-saluran itu dengan lapar (berpuasa).” (HR.Bukhori Muslim dari Shafiyyah)
Itulah 2 tujuan dari Puasa yaitu pertama agar menjadi pribadi-pribadi yang berTakwa, dan yang kedua agar kita terhindar dari bujukan syetan yang selalu menjerumuskan kita pada kemaksiatan. mudah-mudahan dengan dua tujuan itulah kita semua betul-betul menjadi pribadi-pribadi yang berTakwa dan betul-betul kembali keFitrah.

Ma’asyiral muslimina rahimakumullah
Ini barangkali renungan kita di sela-sela kita merayakan idul fitri sehingga hari raya kita tetap menjadi lebih bermakna. Maka marilah kita berdo’a kepada Allah SWT, semoga Allah memasukkan kita ke dalam hamba-hambaNya yang pandai bersyukur, mentaati perintahnya dan menjauhkan kita dari adzab dan siksanya yang sangat pedih.


Yaa ALLAH  yaa Tuhan kami ...
Di kesempatan hari Idul Fitri ini,
Ampuni dosa-dosa yang terkadang kami tidak tahu kalau itu dosa…
Tuntun dan bimbinglah kami ke jalanMU yang lurus ini,
Bimbinglah diri kami yang lemah ini,  agar tetap lurus dalam BERGURU
Serta tuntun juga orang-orang yang selalu beserta kami dalam membesarkan namaMU
Terima kasih atas semua karunia yang ENGKAU berikan hingga usia kami yang sampain saat ini
Yaa ALLAH yaa Tuhan kami…
Jangan ENGKAU berikan kekayaan yang membuat kami sombong
Jangan ENGKAU berikan kemulyaan yang membuat kami lalai
Jangan ENGKAU berikan kekuatan yang membuat kami angkuh
Jangan ENGKAU berikan kesenangan yang membuat kami lupa
Jangan ENGKAU berikan kenikmatan yang membuat kami kufur
Jangan ENGKAU berikan tahta yang membuat kami terpedaya
Jangan ENGKAU berikan pahala yang membuat kami tidak ihklas.
Yaa ALLAH yaa Tuhan Kami …
Perkenankanlah doa hamba –hamba mu  ini….
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الكَرِيْمِ، وَنَفَعْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ هَذَا القَوْلَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الر

Khutbah Kedua  Jum'at

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَ اعْلَمُوْا اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَ يَكْرَهُ سَفَاسِفَهَا يُحِبُّ مِنْ عِبَادِهِ اَنْ يَّكُوْنُوْا فِى تَكْمِيْلِ اِسْلَامِهِ وَ اِيْمَانِهِ وَ اِنَّهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبَنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .




Tidak ada komentar