KHUTBAH IDUL FITRI 1439 H YANG MENGHARUKAN.








KHUTBAH  IDUL FITRI 1439  H
 ROMADHON PERGI DAN APA YANG KITA PERBUAT SETELAH INI
BATANG HARI 2018
Oleh : Ahmad Januarsyah,S.Sos 
  ASSALAMUALAIKUM WR.WB



Marilah kita buat perjumpaan nan suci ini, di tempat dan waktu yang mulia ini, sebagai pemacu dan pemicu iman dan takwa kita kepada Allah. Sungguh iman dan takwa adalah sebaik-baik bekalan untuk menjalani kehidupan dunia ini, sebelum kelak kita menghadap Allah. Firman Allah:
{ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى }
"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa" (Al-Baqarah: 197)
الله أكبر - الله أكبر - الله أكبر و للهِ الْحَــمْدُ
JAMA’AH   IDUL FITRI YANG BERBAHAGIA
Perjalanan waktu terkadang tidak terasa, seolah baru kemarin kita mengucapkan Marhaban ya syahru romadhon marhaban yaa syahrusyiiam,,tau tau sekarang kita sudah meninggalkan bulan tersebut.. bulan yang sangat  murah dan penuh berkah  telah meninggalkan kita buolan yang penuh ampunan, bulan itu telah mulai menjauh dari kita yang kita lepas kepergiannya dengan uraian air mata, bagai melepas sahabat tercinta yang akan senantiasa terkenang sepanjang masa, bahkan kepergiannya di tangisi oleh langit, bumi dan para malikat allah SWT, di tangisi oleh orang mukmin yang benar-benar menghargai usia dan ibadah yang allah perintahkan,,
Bergema hari ini kalimat takbir itu di desa yang kita cintai ini,
Bergema Kalimat takbir itu  di belahan bumi nusantara ini,,
Bergema kalimat takbir  itu di seluruh belahan dunia alam semesta ini.
Bahwa Fajar tanggal 1 Syawal 1439 H telah menyingsing di ufuk timur, pada saat ini kita berada pada hari yang agung, pada hari ini pula Allah SWT memperlihatkan kemuliaan dan keagungannya, dimana seluruh umat di segenap penjuru dunia, bersedia untuk bangkit secara serentak menggemakan dan mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid. Pengumandangan tersebut merupakan realisasi rasa syukur, sebagai ungkapan kesadaran, kalimat keyakinan, serta merupakan panji-panji kemenangan dan kejayaan umat Islam.

 Denyut jantung menyentuh qalbu yang fitrah, membuat kita larut semakin tak berdaya, terasa berlinang air mata kegembiraan dan keharuan. Kita bergembira karena hari ini adalah hari kemenangan, dan kebahagiaan... rasa haru karena kita kembali merenungkan perjuangan dan pengorbanan yang selalu seiring dengan kehidupan manusia.

Dalam suasana hati yang penuh kegembiraan ini Pula, dengan segala kebahagian yang terasa, dengan segala Hal luar biasa yang sukar dibayangkan, oleh gemuruh takbir kemenangan yang menggema dijagat raya, meliputi seluruh angkasa raya, menggelora ke dalam jiwa,  . Maka dari itu Marilah sejenak kita melakukan perenungan pada hakikat makna ibadah yang telah kita lalui bersama, apa yang kita perbuat selama beberapa tahun ini dan apa yang kita lakukan di bulan yang penuh dengan ampunan itu,,
Mari kita merenung dan membuka mata hati kita yang paling dalam
Benarkah, selama sebulan lamanya kita telah menjalankan ibadah puasa, dengan penuh keta’atan dan kepatuhan, hanya mengharap ridh-Nya, sebagai bukti meningkatnya kualitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT semata... sebagaimana seruan allah untuk para hambanya yang terpilih :
يآايّها الّذين أمنوا كتب عليكم الصّيام كما كتب على الّذين من قبلكم لعلّكم تتّقون
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian semua berpuasa, sebagaimana ia diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, semoga kamu bertaqwa.” (Qs. Al Baqarah : 183)
Betulkah, kita semua telah lulus dalam menghadapi ujian berpuasa sebulan penuh lamanya, membendung dan menyingkirkan segala godaan dan nafsu angkara murka .......? atau kah kita tidak pernah puasa sama sekali dan melakukan amal sholih lainnya ?
Maka tuan dan Puan, Lihatlah sajadah yang kita duduki hari ini, berapa kali kita duduk di atas nya dan bersujut mengurai air mata tanda kita tunduk kepada ALLAH,bertaubat kepada nya atas dosa kita dan bersyukur atas nikmatnya..
Lihatlah pakaian dan perhiasan yang kita pakai hari ini apakah pakaian dan perhiasan ini kita peroleh dari jalan yang halal, dari uang yang allah ridoi kepada kita , atau kita mendapatkan nya dengan cara yang tidak baik karena hanya ingin memperlihatkan tinggi nya derajat kita.
Lihatlah tubuh kita yang masih sehat ini..seberapa besar cara kita mengungkapkan rasa syukur atas karunia yang allah berikan,dengan tubuh yang masih sehat ini allah penuhi kebutuhan kita,,,coba bayangkan ada di antara kita ,ayah kita,ibu kita,anak kita atau saudara kita yang hari ini sudah tidak bisa lagi bertakbir bersama kita di masjid ini karena sakit atau sudah tiada.
Berhasilkah kita membersihkan iman dari bintik-bintik kemaksiatan, kemunafikan,kemungkaran serta iri terhadap sesama.?
Berapa kalikah kita Sholat Terawih di bulan ini ?? berapa kali kita solat 5 waktu di tahun dan bulan ini atau kita hanya sholat diawal dan diakhir Ramadhon atau bahkan kita tidak pernah sama sekali sholat di tahun dan  bulan yang penuh dengan keberkahan ini?

Tahukah anda ketika allah memanggil kita dengan kata hai orang-orang yang beriman bahwa allah ingin kita menjadi sebaik baik manusia di muka bumi ini:
Mungkin Hanya di bulan romadhon lah kaki ini mampu untuk berdiri mengerjakan sholat sunat lebih dari 667 rokaat, solat pardu 493 rokat istighfar lebih 2.000 X dan bersolawat lebih dari seribu kali, serta tangan ini terasa mudah untuk berbagi,,
Karena hanya dibulan romadhon allah memudahkan segala hal dan melipat gandakan setiap amal sholeh yang dilakukan hambanya, 
Namun Hari ini Ramadhan yang penuh dengan kemuliaan itu telah berlalu, meninggalkan kita ...., bulan nan suci, bulan yang penuh rahmat dan maghfiroh, bulan pengampunan bagi hamba hambanya yang memiliki pikiran bahwa hidup ini tiba untuk kembali, Adakah yang bisa menjamin tahun depan kita bisa berpuasa lagi dan sholat ID bersama lagi seperti ini, ataukah kita sudah didalam kubur , bersama cacing-cacing dan hanya mengunakan kain kafan atau bahkan kita sudah membusuk dimakan cacing tanah  dan belatung???
yaalah setiap kali romadhon telah berakhir kami cemas yaalah kalau kalau umur kami tidak sampai pada romadhon tahun depan,,,kami cemas yaalah kalau romadhon tahun ini adalah romadhon terakhir dalam hidup kami, karena itu panjangkan umur kami yaalah untuk dapat kembali berjumpa dengan romadhon tahun depan agar, kami semakin dekat dengan mu ya allah ya robbi,,  bimbing kami yaalah ya illahi antaamaksuni waa ridho kamatlhubi a’ktini mahabbataka waama’rifataka,
Ya Allah Hari ini kami lihat disekeling shop-shop sholat kami dengan rasa sedih dan bersalah  , tahun kemaren Masih ada sosok malaikat yang bernama ‘Ibu “ yang semasa kecilku Tergangu Solatnya karena tangisan ku,Terganggu puasanya karena aku menyusui,Terganggu Tahajjudnya Karen  Air kencing dan kotoran ku, dan menetes air matanya karena Nakal ku.
Yaallah Hari ini Pemimpin Hidup dan teladan dalam diriku  “ bernama AYAH “  Juga telah tiada... Masa Bayi ku Pertama Kali Nama Mu Allah Terdengar di telinga ini melalui mulutnya ,Menetes darahnya kebumi raya ini untuk mengihdupi keluarga Ini,,Berpeluh dan lusuh wajahnya untuk mengabulkan permintan kami,Namun hari ini kau tak ada lagi dalam barisan kemenangan ini.....  
Ya..Robb..kami memohon agar kiranya kami bisa melaksanakan puasa tahun depan  dan mampu memperbaiki kekurangan di puasa tahun ini dalam kondisi yang baik dan lebih baik.karena kepadaMU lah kami memohon.
Ya..Robbi ...! Rasanya puasa kami hampa, jiwa ini miskin tak berarti apa apa, bahkan diri ini bergelimang noda dan dosa yang tak tau apakah sudah engkau ampuni. Maka hanya rahmat dan maghfirahmu Ya Allah yang kami minta, sungguh kami ibarat setetes embun dalam lautan keagunganmu yang selalu merindukan kasih sayang mu.


Kita memang berhak bergembira pada hari ini ketika lebaran tiba, namun kegembiraan kita diperintahkan untuk masuk ke dalam agama Islam secara kafah sebagaimana firman Allah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman masuklah kalian semua ke dalam Islam secara penuh.” ( Qs. Al-Baqarah : 208 )
Kegembiraan kaum muslimin atas datangnya lebaran ini tentunya menjadi hak milik bagi mereka yang telah dapat merampungkan kewajiban melaksanakan ibadah puasa Ramadhannya dengan penuh keikhlasan dan melaksanakan ibadah semata-mata karena mengharap ridhoNya, disamping kita telah berhasil pula meraih pahala, dan dosa-dosa kita yang telah lewat diampuni oleh Allah SWT bukan bagi orang-orang yang tidak puasa tanpa halangan yang syar’i sebab mereka itu hanya meramaikan saja pada hari raya Idhul Fitri ini, sebagaimana di jamin sendiri oleh Rasulullah SAW sendiri lewat sebuah hadits qudsinya :
اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلىَ عِيْدِكُمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِى كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ اُجْرَهُ اَنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُنَادِى مُنَادٌ: يَا اُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْااِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِى صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ لِى فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ
Artinya: “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka Allah pun berkata: 'Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal kebajian dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka'. Sesorang kemudian berseru: 'Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan'. Kemudian Allah pun berkata: 'Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.” 

الله أكبر - الله أكبر - الله أكبر و للهِ الْحَــمْدُ
Dihari bahagia ini pula mari kita sama-sama juga memikirkan generasi kita yang akan datang, bisa kita lihat sekarang dan dapat kita rasakan, para generasi kita sudah semakin menjauh dari hiruk pikuk agama,,mereka lebih asyik menghabiskan waktu-waktu mereka di pinggiran jalan sana,bermain game online,Whatsapp dan media sosial lainnya ,perlu kita akui dan kita pahami kita semua bagian dari kegagalana itu,,gagal ketika ayah dan ibu solat di masjid anak nya tidak solat ,ketika anak nya solat dan mengaji ayah dan ibunya tidak, bahkan yang lebih gagal lagi adalah satu keluarga tak pernah melakukan ibadah wajib di bulan yang berkah ini,, dalma 1 bulan ini,,hanya mereka yang tua renta yang ada di dalam barisan ibadah di masjid ini dimana kita ? bila Ini dibiarkan siapa yang  peduli dengan Islam nantinya, apakah kita tidak terpikir siapa yang akan jadi Khotib setiap IDUL FITRI, siapakah yang akan memimpin imam terawih, siapakah yang akan memandikan jenazah kita nantinya., siapakah akan memimpin yasinan, jika hal seperti ini tidak kita tangani sejak dini.
Maka jangan kita bangga jika anak mu jadi pejabat,uang mu berkebat-kebat ,anak mu jadi seorang yang berpangkat atau dirimu dari keluarga kolomrat,,tapi yg memandikan mu nanti ketika meninggal orang lain,,yang membawa keranda mu orang lain,bahkan mereka tidak sempat menguburi mu karena kesibukan kerja mereka atas jerih payah mu,..nah pernahkah engkau merenung? Pernahkah air mata ini menetes dengan sendirinya untuk sebuah renungan di akhir-akhir zaman ini..

Semoga Apapun dan bagaimanapun bentuk puasa yang telah kita lakukan, berapapun nilai yang telah Allah Ta’ala berikan atas puasa kita dengan segala kesempurnaan rahmat dan anugerahNya, untuk lebih menjamin keyakinan keberhasilan perjuangan kita di bulan puasa, dan Allah SWT masih memberi kesempatan kepada kita untuk puasa tahun yang akan datang. Dan pada akhir bulan puasa yang sudah berlalu,,,kita masih sempat  membayar zakat fitra,,sebagai bentuk solidaritas kita pada sesama.
Mudah-mudahan zakat fitrah yang kita keluarkan, dapat menyempurnakan ibadah puasa, sehingga Allah mengampuni kita, merahmati kita, dan membebaskan kita dari api neraka.  
HADIRIN JAMA'AH IDUL FITRI YANG BERBAHAGIA
Apa selanjutnya aktifitas paling utama dilakukan sekembali kita dari shalat idul fitri dan IDUL FITRI hari ini ? yaitu menjaga ibadah kita sama seperti bulan romadhan atau bahkan lebih baik lagi, dan jangan sampai setelah puasa kita kembali lagi atau bahkan lebih buruk dari apa yang kita lakukan sebelumnya. Naudzubillah
Dengan demikian pada lebaran kali ini, diharapkan semua macam dosa apapun musnah dan kita kembali sebagaimana fitrah, suci tanpa secuil dosa bagaikan seorang bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibu kandungnya.
Akhirnya, marilah kita ucapkan permohonan maaf kepada diri kita sendiri, sebelum kita meminta maaf kepada orang- tua , keluarga dan guru-guru kita, juga sahabat-sahabat kita :                                                                    
1.    Selamat Idul Fitri, wahai Penglihatan ku Maafkanlah aku, selama ini kau hanya Kugunakan melihat kilau kekurangan orang lain serta dosa orang lain, tetapi aku butakan matamu bila melihat kekurangku dan dosaku sendiri    .               
2.    Selamat Idul Fitri, wahai Pendengaranku Maafkanlah aku, selama ini kau hanya Kusumpali rongsokan-rongsokan kata-kata yang kotor dan gossip-gosip yang mencelah orang lain dan engkau kumekarkan bila untuk membisikan keburukan dan menghina serta meremekan orang lain.                               
3.   Selamat Idul Fitri, wahai MULUT Maafkanlah aku, selama ini Kau hanya kujejali dan kubuat memuntahkan kotoran-kotoran hanya bisa membicarakan orang lain, menghina, memaki dan mengumpat  orang lain dan yang mana saya belum tentu bisa atau bahkan saya lebih hina dari orang yang aku hina dan aku remehkan.                    
4.   Lihatlah tangan ini wahai para jemaah  dan ucapkan Selamat Idul Fitri, wahai TANGAN Maafkanlah aku, selama hidup ku ini kau hanya kugunakan untuk memegang botol minuman keras ,mencuri yang bukan hak ku, tetapi aku sembunyikan tanganku  bila untuk mengangkat tangan dalam sholat untuk beribadah kepadaMu duhai pencipta ku.                             
5.       Ucapkan dan pegang kaki mu wahai jamaah ,Selamat Idul Fitri, wahai KAKI Maafkanlah aku, selama hidup ku  kau hanya kuajak untuk ketempat maksiat, melangkah ketempat yang sesat ,menontong hiburann malam bagian dari dunia mudorat, namun malas dan tak mau ketempat yang berkumandang azan dan seruan kebaikan.
Wahai Allah Yang Maha memiliki seluruh alam Yang sempurna,
Ampunilah seluruh dosa kami hamba yang hina ini.
Tutupi dan hapuskan segala aib dan kesalahan kami yang telah sudah.
Bimbing hati dan diri ini ketempat yang engkau ridhoi lagi  mulia.
Wahai Allah yang maha pengampun Sayangi Orang tua kami ,,
Tempatkan mereka yang sudah tiada di surga jannatul firdaus mu.
  
Ya Allah jadikan sujud kami menjadi sujud yang penuh nikmat KepadaMu,.
Jadikan shedaqah kami menjadi jalan yang membuat kami akrab denganMu,. 
Jadikan amal-amal kami sebagai amal-amal yang tulus hanya karenaMu,. 
 jangan biarkan kesibukkan dunia membutakan hati kami,..
Jangan biarkan pangkat dan jabatan, menjeru Muskan kami,.
Jangan biarkan hawa nafsu membuat kami terperosok kembali dalam maksiat dan racun duniawi..

Yaallah Selamatkanlah generasi kami dari buruknya,hinanya zaman yang semakin edan..
Sealamatkan generasi dan keturunan kami dari fitnah zaman nantinya

Dan jadikanlah mereka sebaik baik pemimpin di masa yang akan datang...

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الكَرِيْمِ، وَنَفَعْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ هَذَا القَوْلَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ .






 KHUTBAH KEDUA IDUL FITRI 2018







Tidak ada komentar