Khutbah Juma'at : Renungan dipenghujung Romadhon




Renungan dipenghujung Romadhon:
Oleh : Ahmad Januarsyah,S.Sos
8 juni 2018

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَذِى جَعَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرَ الْخَيْرَاتِ وَالْبَرَكَةِ شَهْرَ الطَّاعَاتِ وَالْمَبَرَّاتِ شَهْرَ الصّيَامِ وَالْقِيَامِ وَأشْهَدُ أنْ لا اِلهَ اِلااللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنْفَرِدُ بِالْوَحْدَانِيّةِ وَالْقُدْرَةِ الّذِى فَضَّلَ بَعْضَ الشُّهُوْرِ وَالاَيَّامِ عَلَى بَعْضٍ وَجَعَلَ شَهْرَ رَمَضَانَ مِنَ الشُّهُوْرِالْعِظَامِ وَأيَّامَهُ مِنَ الايَّامِ الْكِرَامِ وَأشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى أرْسَلَهُ اللهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ اللّهُمَّ صَلِّ وِسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ لِقَاءِ رَبِّهِمْ.

فقد قال الله تعالى في كتابه الكريم: شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
 أمَّا بَعْدُ،
فَيَا أيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah
            Marilah kita buat perjumpaan suci ini, di tempat dan waktu yang mulia ini, sebagai pemacu dan pemicu iman dan takwa kita kepada Allah. Sungguh iman dan takwa adalah sebaik-baik bekalan untuk menjalani kehidupan dunia ini, sebelum kelak kita menghadap Allah. Firman Allah:

{ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى }
"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa" (Al-Baqarah: 197)
Maka dari itu khotib berwasiat kepada kaum muslimin umumnya dan  kepada diri sendiri khususnya untuk meningkatkan ketakwaan kepada allah SWT dengan sebenarnya takwa.
Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah

Waktu seperti begitu cepat berlalu. Kita kini telah berada di penghujung Ramadhan. Shalat Jum'at kita kali ini adalah shalat Jum'at keempat di bulan Ramadhan 1438 H. 2018 masehi. Sekarang kita telah berada pada hari ke-23 Ramadhan, yang artinya tinggal beberapa hari lagi bulan suci ini akan pergi meninggalkan kita. Kalau kita perhatikan masyarakat di sekeliling kita, sebagian mereka bahkan telah disibukkan dengan hiruk pikuk Idul Fitri. Luapan kegembiraan sudah terasa. Arus Mudik sudah mulai mencekik,,mol-mol  dan pasar-pasar menjadi padat. Lalu lintas lambat merayap. Banyak rumah berganti cat. Pakaian baru sudah berlipat lipat dan mengkilat  makanan enak dan lezat juga telah siap di tempat.
Jika demikian gempitanya masyarakat kita berbahagia di penghujung akhir Ramadhan, tidak demikian dengan para sahabat dan orang-orang sholeh lainya. Semakin dekat dengan akhir Ramadhan, kesedihan justru menggelayuti di dalam hati mereka. Tentu saja kalau tiba hari raya Idul Fitri mereka juga bergembira karena Id adalah hari kemenangan. Namun di akhir Ramadhan seperti ini yang tinggal menghitung hari, ada nuansa kesedihan yang sepertinya tidak kita miliki di masa modern ini.
 
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Mengapa para sahabat dan orang-orang shalih bersedih ketika Ramadhan hampir berakhir? Kita bisa menangkap alasan kesedihan itu dalam berbagai konteks sebanya. Sebagai berikut

Pertama, patutlah orang-orang beriman bersedih ketika menyadari Ramadhan akan pergi sebab dengan perginya bulan suci itu, pergi pula berbagai keutamaannya.

Bukankah Ramadhan bulan yang paling berkah, yang pintu-pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup? Bukankah hanya di bulan suci ini syetan dibelenggu? Maka kemudian ibadah terasa ringan dan kaum muslimin berada dalam puncak kebaikan?
Bukankah hanya bulan romadhon suara lantunan ayat-ayat suci alquran  terbaca indah dan bersambung ketika Para anak-anak kita dan orang tua tadarusan dengan khsu’nya di dalam masjid ini....
Dan bukan kah suasana islami begitu indah terasa di desa kita ini ketika para anak-anak kita dan istri-istri kita dengan baik nya berbusana sesuai syari’ah..
Bukankah hanya di bulan Ramadhan amal sunnah diganjar pahala amal wajib, dan seluruh pahala kebajikan dilipat gandakan hingga tiada batasan?

Semua keutamaan itu takkan bisa ditemui lagi ketika Ramadhan pergi. Ia hanya akan datang pada bulan Ramadhan setahun lagi. Padahal tiada yang dapat memastikan apakah seseorang masih hidup dan sehat pada Ramadhan yang akan datang. Ingaktkah kah kita,,di romadhon yang lalau masih ada orang tua,guru  kita,abang dan saudara kita,yang masih sama2 melaksanakan ibadah puasa romadhon, tarawih bersama,tadarusan bersama, berbuka bersama dan romadhondan sekarang mereka telah tiada,maka pantaslah jika para sahabat dan orang orang shalih bersedih, bahkan menangis mendapati Ramadhan akan pergi.


Kedua, adalah peringatan dari Rasulullah SAW bahwa semestinya Ramadhan menjadikan seseorang diampuni dosanya. Jika seseorang sudah mendapati Ramadhan, sebulan bersama dengan peluang besar yang penuh keutamaan, namun masih saja belum mendapatkan ampunan, benar-benar orang itu sangat rugi. Bahkan celaka.

بَعُدَ مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

Celakalah seorang yang memasuki bulan Ramadhan namun dia tidak diampuni (HR. Hakim dan Thabrani)



Masalahnya adalah, apakah seseorang bisa menjamin bahwa dirinya mendapatkan ampunan itu. Sementara jika ia tidak dapat ampunan, ia celaka. Betapa hal yang tidak dapat dipastikan ini menyentuh rasa khauf para sahabat dan orang-orang shalih. Mereka takut sekiranya menjadi orang yang celaka karena tidak mendapatkan ampunan, padahal Ramadhan akan segera pergi. Maka mereka pun menangis, meluapkan ketakutannya kepada Allah seraya bermunajat agar amal-amalnya diterima.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَمَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَتِلَا وَتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ    .الْعَلِيمُ

Wahai Rabb kami... terimalah puasa kami, shalat kami, ruku' kami, sujud kami dan tilawah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui .

Para sahabat dan orang-orang shalih bukan hanya berdoa di akhir Ramadhan. Bahkan, konon, rasa khauf membuat mereka berdoa selama enam bulan agar amal-amal di bulan Ramadhan mereka diterima Allah SWT. Lalu enam bulan setelahnya mereka berdoa agar dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya.


Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Perbedaan (paradigma, atau persepsi) dalam memandang akhir Ramadhan itulah yang kemudian membawa perbedaan sikap antara generasi sahabat dan gnerasi kita saat ini. Jika sebagian masyarakat, seperti dikemukakan di muka, asyik berbelanja menyambut Idul Fitri, para sahabat asyik beriktikaf di sepuluh hari terakhir. Maka bisa kita bayangkan bahwa Madinah di era Rasulullah di sepuluh hari terakhir Ramadhan layaknya seperti kota setengah mati. Sebab para lelaki beriktikaf di masjid-masjid. Bahkan begitu pula sebagian para wanitanya.


Perbedaan  dalam memandang akhir Ramadhan itulah yang kemudian membawa perbedaan sikap antara generasi sahabat dan gnerasi kita saat ini. Jika kita sibuk menyiapkan kue lebaran, para sahabat dan salafus shalih sibuk memenuhi makanan ruhaninya dengan mengencangkan ikat pinggang, bersungguh-sungguh beribadah sepanjang siang, terlebih lagi di waktu malam.

Bagaimana dengan ibadah kita yang tertumpuk dengan dosa-dosa .....

Maka dari itu sebelum Ramadhan pergi saya ingin mengingatkan dan memberi renungan  kepada kita semua supaya kita sama sama memanfaatkan sisa romadhon yg ada ini untuk lebih baik :

1.        Pertama Renungan bagi para orang tua.
Ø Untuk para orang tua  tahukah anda  seberapa lama lagi anda tinggal di dunia Pana ini, jika tahun ini kita masih bisa berpuasa,memebaca Al-kuran mungkinkah tahun depan kita masih berjumpa dengan bulan mulia ini?
Ø Untuk para orang tua, jika anda dengan khusuk ber ibadah didalam bulan puasa ,,tapi engkau lupa mengingatkan anak istri mu untuk Sholat 5 waktu,puasa dan amal sholih seperti sholat tarawih dan membaca al-quran,,,maka berarti engkau gagal menjadi pemimpin dalam keluarga mu,,,Karena ALLAH memerintahkan,,,,KUU ANFUSAKUM ,,WAA AHLIKUMM NAA RHOO...jaga dirimu dan keluarga mu dari api neraka.
Ø Jika bulan puasa ini kita lalai dengan ibadah Sholat lima waktu,puasa, dan sholat tarawih serta membaca AL-Quran,,dengan dalih mencari nafkah untuk keluarga ,!! akankah kita mendapat ampunan dari Allah ,,karena jika kita hanya berpuasa tapi sholat 5 waktu tidak di kerjakan, maka sia-sia pahala puasa kita.

NAH Menjadi pertanyaan besar bagi kita semua,,Dimana Kita,,istri kita,,Anak kita Ketika Sholat lima waktu dan tarawih tiba?dimana kita dan anak kita ketika Sebagian dari kita Tadarusan dengan indahnya membaca Ayat ayat allah....???Renungilah Semoga kita mendapat hidayah,,,

2.      Renungan dan harapakan kepada Para Pemimpin ummat :
# Bersatu padulah dalam Ajaran  dan barisan yang sudah diajarkan   agama islam yang menjunjung tinggi nilai –nilai kejujuran,keteladanan dan kebaikkan sebagaimana telah di contohkan oleh baginda nabi muhammad SAW.Untuk kebaikan dan Kemajuan desa tercinta ini.

3.      Yang ketiga Renungan bagi Para Anak-anak Kepada orang tua.
ü Ketika usia mu sudah dewasa ,pernahkah engkau berpikir untuk membahagiakan orang tua mu atau hanya menghabiskan usiamu dengan poya poya saja.
ü Ketika orang tua mu sudah tiada pernahkah engkau mengirimkan Fatihah,Yasin dan amal Sholih lainya,,,Atau engkau malah Asik dengan kehidupan yang Cuma nunggu giliran ini??Sungguh tiada lagi yang bisa orang tua mu terima di Alam Kubur sana selain Amal Jariyah nya,,termasuk Doa dari Anak-anak mereka yang sholeh? Nah,,romadhon akan pergi pernahkah engkau memikirkan itu??

Selanjutnya Adalah himbauan untuk kita semua..

Karena Puasa telah di penghujung bulan, yang berarti puasa akan segera berlalu,,,maka tibalah saatnya kewajiban kita untuk Segera membayar Zakat (bagi mereka yang mampu ).


Firman Allah dalam Al-quran :

Artinya: dirikan lah sholat tunakan lah dzakat.

 Dan dalam firman Allah yang lain dalam surah At-Taubah ayat :
“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (Qs. At Taubah: 11)

Maka dari itu Hendaklah kita segera membayar zakat karena sebaik-baik perbuatan adalah perbuatan yang di segerakan jangan menunda-nunda.
Demikianlah Khutbah Singkat di penghujung romadhon ini ,,,,semoga menjadi pengingat dan bahan renungan bagi kita semua agar kita menjadi hamba ALLAH yang lebih baik di masa yang akan datang.Aminnn yaa robbal ‘alamin..


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الكَرِيْمِ، وَنَفَعْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ هَذَا القَوْلَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ .







Khutbah Kedua Tiap-tiap Jum'at


اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَ اعْلَمُوْا اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَ يَكْرَهُ سَفَاسِفَهَا يُحِبُّ مِنْ عِبَادِهِ اَنْ يَّكُوْنُوْا فِى تَكْمِيْلِ اِسْلَامِهِ وَ اِيْمَانِهِ وَ اِنَّهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبَنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .


Tidak ada komentar